Salah satu agenda di tanggal 7 Maret 2016 dalam kunjungan saya ke Tabuji adalah menjadi salah satu relawan Kelas Inspirasi. Berbagi cerita profesi pekerjaan dan motivasi buat adik-adik di SD dan SMP Peduli Bangsa Tabuji.
Di Kelas Inspirasi
tersebut, saya mengajak adik-adik PAUD Tabuji, SD dan SMP Peduli Bangsa untuk
menulis surat kepada Bapak. Maka tidak sempurna jika saya tidak menyampaikan
amanah tersebut, dengan itu bersama dengan surat ini saya lampirkan surat-surat
mereka yang kurang lebihnya menyampaikan curahan hati mereka tentang masalah
infrastruktur, ketersediaan listrik dan doa-doa serta ucapan selamat untuk
Bapak selain itu gambar dan coretan tangan dari adik-adik PAUD yang masih belum
bisa menulis.
Sebagai informasi, Dusun
Tabuji terletak di Desa Baru Kecamatan Obi Halmahera Selatan Propinsi Maluku
Utara. Untuk menuju dusun tersebut dari Pelabuhan Laiwui, bisa menggunakan
akses jalur darat dengan kondisi jalan yang tidak layak dan juga menggunakan
perahu bermesin motor yang disebut penduduk dengan istilah Katinting.
Menggunakan Katinting pun bukan tanpa resiko karena harus menyebrangi lautan
selama kurang lebih 30 menit tanpa menggunakan alat pengamanan lainnya seperti
jaket pelampung.
Fasilitas umum yang ada di Dusun Tabuji adalah Gereja, Balai Desa
kecil dan seadanya yang sekaligus berfungsi sebagai PAUD serta Sekolah Dasar
dan SMP Peduli Bangsa.
Dari informasi yang saya dapatkan profil dari
masing-masing SD dan SMP adalah sbb:
Profil SD Peduli Bangsa Tabuji total ada 42 siswa aktif.
Kelas 1 ada 6 anak
Kelas 2 ada 6 anak
Kelas 3 ada 5 anak
Kelas 4 ada 5 anak
Kelas 5 ada 7 anak
Kelas 6 ada 13 anak
Untuk SMP peduli bangsa Tabuji ada 14 anak, kelas 7 ada 7 anak,
kelas 8 ada 7 anak.
Berikut surat dari Tabuji:
Menceritakan Cita-cita, Keinginan Bertemu dan Doa
|
Aprilia - Jika Tuhan berkenan suatu saat saya pasti bertemu dengan Bapak |
|
Emi - Selamat Umur Panjang dan Tahun Baru |
|
Felci - Cita-cita saya ingin menjadi Bidan |
|
Igil - Bapak Presiden mau kemari untuk bermain dengan teman-teman aku di Tabuji |
|
Itin - saya mau Bapa Presiden kemari untuk bermain bersama |
|
Jeni Pou - Sekolah kami cuma dari ruangan perpustakaan yang dipetak menjadi 6 bagian |
|
Kian Raja - Salam 2 Jari |
|
Olen - Cuma bisa nonton Bapa dari TV |
|
Thesya - Cita-cita saya jadi Guru, Bapak jangan marah ya |
|
Ibu Guru Ola Guru in charge di Tabuji yang masih Honorer |
Bercerita tentang Cita-cita dan Harapan
Curahan Hati Mengenai Sarana dan Prasarana
Gambar untuk Bapak Presiden
|
Eith |
|
Exel Kelas 2 SD |
|
Fisker |
|
Hendrik |
|
Jelkin Kelas 2 SD (1) |
|
Jelkin Kelas 2 (2) |
|
Keren 1 |
|
Keren 2 |
|
Puput 1 |
|
Puput 2 |
Dear Afney! Ahahaa......, that's My Girl!
BalasHapusSalut banget sama hobby jalan-jalannya yang ngga hanya sekedar pergi ke satu tempat untuk berlibur dan foto-foto di tempat yang menarik. Dirimu melakukan kegiatan yang lebih bermakna dengan adanya aktivitas sosial di belahan Indonesia Timur yang tak mudah dijangkau.
"It's not just a holiday, it's TRAVELLING WITH PURPOSE".
Oleh-olehnya juga spesial tiada tara: Surat dari para murid SD Tabuji untuk Bapak Presiden. Yups, itu sesuatu yang spesial karena menggambarkan kemurnian emosi kanak-kanak yang masih menyimpan harapan pada pemimpinnya. Disadari atau tidak, secara alamiah harapanlah yang membuat mereka masih bersemangat.
Cuma yang agak ngga kebayang itu pas adegan "Ketinting". Gimana rasanya? Gimana juga posisimu di ketinting itu? Hihihi...
Hayooo... pasti lagi senyum-senyum yaaaaa...... ^_^
wkwkwk..terimakasih Kaka Opi Mama Hasan...mau tau rasanya naik katinting itu mengingatkan ku pada lagunya Sam Smith, "writing on the wall" for you I have to risk it all...
Hapus