Senin, 07 April 2014

Ferdian: Selamat Jalan Teman :)

Tunai sudah hutang saya untuk berziarah ke "rumah" teman, sahabat saya yang sebenarnya kami tidak cukup dekat namun kami sering berdiskusi banyak hal mulai dari hal-hal berbau agama sampai obrolan ringan, hobby dan kesenangan kami masing-masing.

Saya mengenal dia 6 tahun yang lalu sebagai mahasiswa alih jenjang, transferan dari diploma III ke sarjana, namun tidak terlalu banyak mengobrol ketika itu, hanya ketika di tahun 2009 kami bertemu dalam satu tim KKN di Ngabab, Kabupaten Malang. 

Dari situ saya mengenal Ferdian, ya namanya Ferdian.. sebagai seorang wakil Koordinator Desa. Dia anak yang cukup pendiam, tidak merokok, dan lumayan eye catching..hehe...Namun bukan karena itu dia menjadi menarik, dalam hal ibadah dia memang oke, bacaan qurannya juga bagus yah di mata saya dia adalah pria baik-baik dan sholeh.

Ferdian cukup royal juga orangnya, saya sering meminjam hp nya buat browsing dan facebookan selain itu motornya juga bisa ku pinjam padahal kita dah selesai KKN, sebenarnya kalau dia dah ngobrol juga gak pasif-pasif amat kok. 

Waktu berlalu, pertemanan saya dengan dia juga hanya sebatas SMS, saling mengingatkan dan diskusi tentang skripsinya namun sudah tidak pernah bertemu lagi sejak pindah ke Jakarta. 

Karena kami berteman di Facebook sehingga sangat mudah untuk bertukar pin bb dan mengobrol menjadi lebih intens, saya dan almarhum selalu balapan khatam ketika ramadhan tiba, ah hal itu lah yang membuat saya terkesan dengan dia. Dia selalu menargetkan 3 kali khatam dalam sekali namun di tahun terakhir ramadhan untuknya dia tidak bisa memenuhi target itu karena alasan pekerjaan yang cukup menyita waktu walaupun begitu dia tetap khatam. 

Obrolan terakhir saya dengannya adalah seminggu sebelum dia pergi, saya cukup shocked, tapi meyakinkan bahwa kematian itu adalah hal yang pasti datanya kepada siapapun baik itu masih berusia muda. 

1 Maret 2014 kemarin, akhirnya saya bertemu langsung dengan ibunya yang selalu di ceritakannya, baktinya kepada Ibu nya memang sungguh luar biasa, dalam setiap hal dia selalu melibatkan ibu nya untuk mengambil keputusan. Subhanallah, Ibu macam mana yang tidak akan sedih jika ditinggalkan oleh putra/i nya, tapi itu terbukti bahwa didikan mamanya membuat dia menjadi sebegitu patuh dan sayang kepada Ibunya.

So envy, saya sudah tidak punya Mama lagi dan tidak pernah berbakti seperti apa yang dilakukan oleh Ferdian. 

Selamat jalan teman, semoga Allah luaskan kuburmu dan hilangkan siksa kuburmu, yah memang doa ku terputus karena hanya 3 amalan itu saja yang masih akan mengalir walaupun sudah tidak ada di dunia, yah doa ku adalah mengamini bahwa kamu pernah melakukan amal baik selama hidup mu. 

Paling depan sendiri, dokumentasi tahun 2009, di Selorejo makan bareng traktiran ultah

Selamat Jalan Teman, kami pun pasti akan menyusulmu.. :')


Tidak ada komentar:

Posting Komentar