Wow, kalau mau explore New Delhi serasa gak habis-habisnya, haruskah cerita-cerita ini dibagi menjadi 6 part, hohoho udah kayak salah satu serial sinetron Indonesia yang cukup terkenal dimasanya yaitu Tersanjung 6... tapi tenang disini saya tidak akan menceritakan bagaimana kelanjutan dari film itu yang ingin saya ceritakan adalah spot-spot New Delhi lainnya yang kami kunjungi selain seperti yang diceritakan pada Hallo New Delhi Part 1
Itu lah beberapa local tourism yang difasilitasi oleh Aptech, dan selanjutnya adalah trip outside Delhi yang di arrange oleh Aptech.
yang lainnya silahkan di explore sendiri, seperti:
Hari Sabtu kemarin tanggal 7 September 2013, pihak Aptech nih yang memfasilitasi kunjungan kita ke beberapa local tourism di New Delhi, yaitu:
- Qutub Minar, Tempat ini sebenarnya dekat banget dari hotel hanya sekitar 10 menit saja perjalanan menggunakan mobil. Qutub Minar ini merupakan menara tertinggi di India, dibangun pada abad ke 11. Qutub Minar ini berada dalam Qutub Complex karena ada beberapa bangunan lainnya yaitu Alai Minar (Ini rencananya akan dibuat menara yang lebih besar dan lebih tinggi dari Qutub Minar tapi sayangnya belum selesai pembangunannya si empunya sudah meninggal duluan), selain itu ada beberapa Tomb dan yang menarik adalah Iron Pilar- nya yang katanya kalau kita melingkarkan tangan disana dan membuat permohonan makan akan terwujud, yah bagi yang percaya, but I am Not.
- Humayun's Tomb, lagi-lagi ini adalah bangunan makam, makamnya si Tuan Humayun tepatnya. Tapi disekitar nya juga ada beberapa Tomb, ada 1 yang unknown dan yang lainnya bernama. Katanya pembangunan Humayun's Tomb ini seperti cerita Taj Mahal yang ada di Agra sana (sebenarnya Taj Mahal ini lah yang meniru konsep Humayun's Tomb) tapi bedanya adalah Humayun's Tomb itu hadiah dari Istri kepada Suami dan Taj Mahal adalah Suami kepada Istri.
- Lotus Temple, ini temple di inspirasi oleh bunga Lotus yang merupakan National Flower of India. Fungsi temple ini yah tentunya digunakan untuk berdoa untuk semua agama, karena kaum ini (Agama Bahai) menganggap bahwa semua agama itu sama. Lotus Temple ini seperti auditorium yang dapat menampung 25.000 orang sekaligus. Tata cara berdoa mereka adalah seperti mengutip ayat-ayat tertentu dari kitab-kitab semua agama yang ada. Founder dari agama ini adalah Baha'u'llah yang menyatakan dirinya adalah nabi terakhir setelah Nabi Muhammad. (Dan sebagai seorang muslim saya percaya dan beriman bahwa Rasulullah Nabi Muhammad adalah Nabi Terakhir)
- India Gate, gate ini di bangun untuk menghargai jasa-jasa para tentara yang berjuang pada Perang Dunia I.
- Raj Ghat, ini adalah spot dimana si Father of Nation (Mahatma Gandhi-- Mahatma itu sebenarnya adalah gelar bukan nama yang artinya seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India, nama Gandhi sendiri adalah Mohandas Karamchand Gandhi) di kremasikan, monumen ini dikelilingi oleh taman yang luas, enaknya kalau kesini pas sore hari sambil santai duduk di kursi taman wow what a beautiful life (only a dream) dan mungkin pas musim dingin kali ya, karena waktu kita kesini pas siang hari di musim panas so panasnya minta ampun plus kudu ngelepasin alas kaki jadi ya lantainya yang panas langsung menyengat kaki. Untuk melindungi sesaat jangan lupa pakai kaos kaki biar tidak segitu panas. Oya tidak hanya Raj Ghat tapi semua Temple, Gurudwara, dan Nehru Place diharuskan untuk melepas alas kaki.
Itu lah beberapa local tourism yang difasilitasi oleh Aptech, dan selanjutnya adalah trip outside Delhi yang di arrange oleh Aptech.
- Taj Mahal, siapa yang tidak tahu akan kemegahan makam yang satu ini dengan ceritanya yang unik yakni sebagai hadiah dari seorang suami terhadap istrinya. Jadi tidak perlu banyak saya ceritakan karena Taj Mahal sangat populer tidak hanya di India tapi seluruh dunia.
- City Palace, ini seperti kota dalam benteng bukti kejayaan Hindu oleh Maharaja Sawai Jai Singh. Ketika memasuki gerbangnya, bisa kita lihat sebelah kanan dan kiri adalah bangunan tua namun kebanyakan sudah di renovasi dan digunakan sebagai ruko, selain itu kita juga akan melewati bangunan dengan arsitektur unik berwarna pink yang disebut Pink City.
Dan main buidingnya adalah istana nya itu sendiri, istana ini masih di gunakan oleh raja untuk tempat tinggalnya. Usia raja saat ini masih 16 tahun, konon katanya sebelum India merdeka raja masih memiliki kewenangan yang besar namun setelah merdeka menjadi terbatas hanya di lingkungan Istana, dan sepertinya raja dipilih berdasarkan keturunan. Kompleks istana pun di setting sedemikian rupa karena di masing-masing pintu/gerbang ada petugas jaganya yang menggunakan pakaian putih dengan topi merah khas India, dan mereka akan meminta fee ketika kita mengambil foto bersama mereka.
- Jantar Mantar, tidak hanya Delhi yang punya tapi ternyata ada di beberapa kota yakni Jaipur, Ujjain, Mathura dan Varanasi. Namun yang lebih populer ada di Jaipur dan Delhi. Letak Jantar Mantar tidak jauh dari city palace, hanya butuh 5 menit berjalan kaki. Sama seperti di Delhi tapi bedanya alat-alat observasi disini masih pada berfungsi semuanya. Keren ya pada zaman itu punya ide briliant seperti ini.
- Amber Fort, layaknya fort-fort pada umumnya tapi konsep fort ini cukup berbeda untuk strategi pertahanan menurutku, karena dikelilingi oleh danau buatan sehingga sedikit menyusahkan musuh (ketika masa itu) untuk menyerang selain itu letaknya yang di atas bukit sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi target, hehe saya berteori. Tapi, seru aja India punya banyak hal menarik, historical place membuktikan bahwa cerita-cerita tentang kerajaan, kekuasaan, bukan hanya dongen belaka.
- Lake Palace, sebenarnya ingin nyebrang ke palace nya tapi tidak ada tanda-tanda penyewaan boat untuk kesana, karena palacenya berada di tengah danau. Palace ini digunakan oleh raja untuk berlibur di musim panas, keren juga ya..
yang lainnya silahkan di explore sendiri, seperti:
- Tughlaqabhad Fort, Benteng ini dibangun pada abad ke-13, kesan pertama ini benteng besar banget, ternyata dalam benteng di bangun kota lengkap dengan fasilitas seperti pasar, 7 unit rain water tank dan jalan rahasia menuju benteng lainnya dan ke The 'Mausoleum of Ghiyath al-Din Tughluq' dan Adilabad Fort. Satu fakta yang cukup miris adalah di sekitaran pintu masuk si benteng ini, dibangun rumah-rumah kumuh yang anak kecilnya di ajarkan untuk menjadi pengemis.
- Gandhi Smriti, tempat ini merupakan tempat tinggal Gandhi selama 144 hari sebelum beliau meninggal dengan ditembak. Di museum ini banyak menampilkan foto-foto beliau, orang-orang sekitar beliau dan yang terlibat dengan gerakan beliau. Selain itu ada pertunjukan film dokumenternya si Gandhi tapi sayang banget tidak sempat nonton karena yang terakhir adalah pukul 4.30pm sedangkan saya sampainya udah 4.45pm..yah sudahlah tak apa.
- Salt March, ini sebenarnya hanya monumen patung Mahatma Gandhi beberapa orang yang melakukan/mendukung gerakan Salt March yaitu pemberontakan kepada pihak Inggris yang memonopoli peredaran garam pada waktu itu.
- India Gate, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya di atas, saya kesini cuma mau take foto doang..hehe
- Purana Qila (Old Fort), Stasiun metro yang paling dekat adalah Pragati Maidan, dari sini kita jalan hampir 2 km-an untuk mencapai tuh fort. Tapi karena jalan jadi tahu deh kalau ada dua museum disekitar situ walaupun tidak sempat masuk karena waktu sudah mepet banget ke jam 5 sore (pada umumnya museum tutup jam 5 sore), begitu pula dengan Delhi Zoo. Fort ini merupakan fort tertua di Delhi, yang dibangun oleh Afghan King Sher Shah Suri. Yang menarik dari fort ini yaitu adanya pementasan tiap hari yaitu Sound and Light Show oleh Ishq e-Dili yang menurutku layak untuk ditonton hanya dengan membayar Rs 80...pementasan akan dimulai pukul 7-8pm untuk bahasa Hindi dan 8-9pm untuk bahasa Inggris.
- Dilii Haat, tempatnya buat beli souvenir, aksesoris, sari dan banyak lainnya yang bisa di buat oleh-oleh, selain itu ada food courtnya juga dengan harga yang lumayan murah tanpa pajak tentunya. Disini tempatnya nyaman banget, hanya dengan membayar Rs 20 saja.
- Sarojini Nagar, ini mah pasar jadi yah keramaian nya sama aja kayak pasar-pasar di Indonesia. Untuk harga pastinya lebih murah di bandingkan dengan Dili Haat (kalau mau di bilang mah Dili Haat untuk pasar eksklusif gitu deh tapi sayang gak segitu banyak pilihan), jangan lupa untuk tawar menawar harga.
- National Gandhi Museum, museum ini didedikasikan untuk Mahatma Gandhi, berbeda dengan Smriti Gandhi. Museum ini dekat dengan Rajghat tempat kremasinya beliau. Begitu memasuki pintu utama langsung disambut oleh patung Gandhi, disini dipajang foto-foto beliau ketika masih kecil, bersama orang tua, saudara bahkan sampai ketika beliau kuliah dan sepuh. Tidak hanya itu, disini di pajang alat memintal benang yang pernah digunakan oleh beliau atau disebut Charka. Sebenarnya makna Charka ini bukan hanya sebagai alat pemintal tapi adalah sebagai simbol gerakan kemerdekaan India yang juga digunakan pada bendera India.
- Akshardham, yup saya kesini lagi, untuk melihat big temple nya. Keren tempatnya, pas masuk langsung disambut dengan taman Ten Gates dengan air mancur dimasing-masing gate. Saya hanya bisa mengagumi keindahan arsitekturnya tanpa bisa di rekam dalam foto atau video, karena tidak diperbolehkan untuk membawa HP dan kamera, hanya boleh membawa air mineral berkemasan transparan dan dompet kecil. Didalamnya ada beberapa bangunan selain main temple (Murti) yaitu Ten Gates, Bhakti Dwar, Mayur Dwar, Footprints, Akshardham Mandir, Mandovar, Gajendra Peeth, 3 hall besar, Yagnapurush Kund dan Musical Fountain, Narayan Sarovar, Abhishek Mandapam, Parikrama, Yogihriday Kamal, Premvati Food Court, Akshardham Souvenir Shop dan Bharat Upvan (yang mau tahu maksud masing-masing bangunan akan saya jelaskan selanjutnya, hehe)
- National Museum, disini kita menghabiskan waktu hampir 3 jam..untuk mengelilingi museum ini dari lantai 1 sampai lantai 3.. di lantai satu akan kita temui temuan-temuan dari zaman prasejarah sampai patung-patung budha, penemuan-penemuan artefak. Selanjutnya ke lantai 2 ada ruang coins namanya disitu dipamerkan mata uang koin yang dipakai pada zaman dahulu sejak zaman Inggris menjajah sampai sekarang, di ruangan itu pula akan ditemui ukiran-ukiran kayu yang artistik sekali. Yang menarik adalah ketika jam 11.30 anda akan mendapat free guide di ruangan yang memamerkan cerita tentang Rama and Shinta, thats interesting, dan kita mendengar cerita dari si guide hampir satu jam.
- Agrasen Ki Baoli, tempat ini bagus untuk dijadikan spot foto, dari luar bangunannya seperti benteng tapi ketika masuk ke dalam langsung disambut dengan pemandangan yang jauh dari ekspektasi kita sebelum masuk. Bangunan ini dulu pada masa King Agrasen selama era epik Mahabarata digunakan sebagai waduk bagi kaum zaman pra Lodhi ketika musim kering melanda. Sekarang sudah tidak digunakan lagi, hanya para burung merpati yang mendiami tempat ini dan memenuhi setiap bagian bangunan ini dengan kotorannya, but nice place to go.
- Moth Ki Masjid, dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau ini adalah masjid. Tapi masjid yang dipakai pada abad 14 atau 15 dan sekarang hanya dijadikan monumen nasional. Masjid ini berada di wilayah South Extension II dekat dengan pasar Moth Ki ditengah perkampungan penduduk namun tidak banyak orang tahu tentang keberadaan situs arkeologi ini.
- Hazrat Nizamuddin, masjid yang tidak terlihat seperti masjid karena lebih mirip tempat berziarah, banyak orang yang berziarah dengan cara yang melebih-lebihkan terlihat seperti mengkultuskan tempat tersebut dan melakukan beberapa hal yang menurutku adalah bid'ah. Actually, saya berniat untuk melakukan sholat sunnah tahiyatul masjid jika bertemu masjid (yang masih beroperasi tentunya), tapi saya sedih melihat keadaan di sekitar masjid ini, sungguh tidak ikhlas jika saya harus menghormati masjid dengan sholat sunnah kalau keadaan masjidnya tidak "kondusif" menurut saya.
- Khirki Masjid, ternyata eh ternyata ni masjid yang udah jadi monumen ini dekat banget sama hotel kita Trinity , tapi lagi-lagi tidak si Bapak driver tuk-tuk tidak tahu dimana keberadaanya, tanya orang sana-sini tetap aja tidak banyak yang tahu. Akhirnya percayakan pada GPS dan berhasil ditemukan. Kesan untuk masjid ini, tidak bisa bayangkan bagaimana kejayaan Islam pada masa itu, yang jelas ini masjid cukup besar untuk menampung jamaah dalam jumlah besar dengan arsiterkur yang mungkin pada masa itu sudah bagus. Tapi sayang disayang masjid ini hanya tinggal kenangan syukur-syukur tidak dihancurkan tapi dijadikan monumen, walaupun kurang perawatan.
- Ahinsa Sthal-Jain Temple Mehrauli, karena salah alamat mencari Khirki Masjid akhirnya kita berhenti ke tempat dekat dengan Qutub Minar yang katanya merupakan tempat berdoanya kaum Jain. Dari wikipedia, Jainism adalah salah satu agama/kepercayaan yang ada di India yang meyakini akan jalur non kekerasan dan menekankan kemerdekaan spiritual dan kesetaraan antar semua bentuk kehidupan. View dari tempat ini cukup bagus karena berada di ketinggian bukit sehingga kita bisa melihat pemandangan pepohonan hijau di sekelilingnya dan tidak jauh dari situ terlihat ruins of Jain Temple dan Qutub Minar dari kejauhan.
Lanjut ke Hallo New Delhi Part 3 ya, biar gak bosen bacanya kalau kebanyakan...hehehe..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar