Yeah Jawa Barat teman, Anda sudah bisa menikmati keindahan tebing tinggi dan view yang cantik plus segarnya air sungai yang menyentuh kulit.
Baru saja 5 hari berlalu, saya mengunjungi tempat ini yang disebut juga Cukang Taneuh oleh penduduk setempat, setelah perjalanan kurang lebih 10 jam dari Jakarta lebih lama dari normal karena ada perbaikan jalan antara tol Jakarta-Cikampek.
As always saya menggunakan jasa trip yang hanya dengan Rp475.000 sudah mendapatkan fasilitas cukup ala backpackeran, mulai dari transport-makan-penginapan-tiket masuk tempat wisata. Berdasarkan itenarary sih kami akan mengunjungi beberapa tempat selain berbody rafting di Green Canyon, yaitu Pantai Batu Karas, Pantai Pangandaran dan Hiden Beach dan Cagar Alam (jika sempat) namun sayang sekali kami tidak sempat mengunjungi Hiden Beach hanya Cagar Alam, karena terbentur di lamanya perjalanan serasa waktu cuma habis di jalan yah itu yang ada dibenakku.
Hari Jumat tanggal 7 September 2012 setelah pulang kerja saya bergegas menuju meeting point dengan sedikit terburu-buru karena jam 8pm sudah harus di MP dimaksud tapi karena saya masih menunggu waktu Isya dulu, mepet banget tiba di MP jam 7.50pm khawatir banget telat dan ditinggal eh ternyata bisnya terlambat dengan alasan MACEETT...Oh my God, udah buru-buru, tergesa-gesa sholatnya karena takut terlambat ternyata eh ternyata yah sudahlah, so dari waktu yang ditentukan kita baru saja berangkat jam 10anPM, klasik banget..NGARET....
Udah berangkatnya telat ditambah keadaan jalan tol di KM entah berapa yang sedang diperbaiki sehingga menyebabkan antrian kemacetan yang panjang, alhasil kita sampai ke penginapan yang ada di daerah sekitar Pantai Pangandaran jam 10an pagi, setelah naruh barang dan ganti baju kita siap berangkat ke Cukang Taneuh. Ternyata dari Pangandaran menuju Cukang Taneuh masih sekitar 1 jam perjalanan lagi..yak selamat berbis ria...
Tidak lengkap kalau ke Cukang Taneuh gak body rafting, setelah mempersiapkan segala sesuatu untuk berbody rafting berbarengan dengan adzan dhuhur, tengah hari siang-siang panah-panas kita menuju point awal dimulai untuk body rafting kurang kebih 30 menit dari tempat tour guide nya (Apa ya lupa namany-biaya per orang Rp175.000 dan minimal 5 orang peserta jika ingin menggunakan tour guidenya ini). Panasnya matahari tidak mengurangi semangat kami untuk nyebur main air sepuas-puasnya justru itu moment yang ditunggu-tunggu...nyessss, ademmm....
![]() |
Hiyaaaa siap2 mo lompat |
Semakin mendekat ke end point nya tebingnya makin keren2, tak terlukiskan dengan kata-kata, ada batu setinggi 7 meter yang dipake buat lompat "indah" yang cukup menggodaku untuk mencoba dengan mengumpulkan segala keberanian, patut di coba deh gak bakal menyesal deh terlalu indah untuk tidak dicoba, saya saja bahkan ingin mengulangnya sekali lagi tapi karena kedinginan dan belum sholat memutuskan ku untuk segera kembali ke daratan.
Setelah bersih-bersih, usai Magrib kita balik ke penginapan. Sampai penginapan mata tak bisa kompromi mungkin karena kecapekan saya tertidur pulas dan melewatkan nite visited to Pantai Pangandaran, besoknya Minggu pagi baru deh jalan-jalan ke Pantai dan you know pantai udah kayak pasar aja banyak banget orang yang mengunjungi, Pantai Pangandaran ini termasuk pantai yang termasuk wilayah pantai selatan jadi memiliki ombak yang cukup besar bergulung-gulung bahkan setiap beberapa menit selalu saja ada pengumuman yang mengingatkan pengujung untuk berhati-hati dan menggunakan alat bantu berenang serta tidak berenang di area yang dilarang karena terdapat pusaran air.
Memang sedari awal tidak ingin berbasah-basahan disini jadi hanya wisata kuliner, banyak sekali jajanan yang dijajakan, saya sempat mencoba pecel dengan bunga Kecombrang, rasanya agak masam gitu deh.
Sudah cukup wisata kuliner, wisata belanja deh...oya yang buat saya cukup terkesan banyak sekali simbol-simbol petunjuk seperti marka jalan gitu yang memberikan petunjuk arah evakuasi, yah itu merupakan upaya baik oleh Pemdanya berhubung daerah tersebut dekat dengan pantai sehingga rentan akan bencana Tsunami, yah semoga semuanya aman terkendali dan jauh dari bencana yang satu itu, amin.
Sesuai itenarary, walau Cagar Alam merupakan optional tour tapi karena kendala waktu kami hanya mengunjungi Cagar Alam, disini rada wasting time banget karena tunggu menunggu (saking banyaknya orang). Di Cagar Alam ini penghuni utamanya adalah monyet/kera n family lah pokoknya, ternyata setelah Anjing dan Ular saya juga takut Monyet..baru tau kalo Monyet itu binatang yang sangat mengerikan, apalagi monyet di kawasan ini sudah terbiasa diberi makan oleh pengunjung sehingga lama kelamaan jadi "kemaruk" dan "terkesan" memaksa/mencuri makanan pengunjung.
Selain monyet, banyak gua di sekitar kawasan ini, ada Goa Jepang, Goa Lanang dan beberapa goa lainnya serta bekas reruntuhan kerajaan. Sebelum sampai ke goa yang terakhir ada accident on trip, jari tangan robek, gara-gara gak kreatif main tarzan-tarzanan itu membuktikan kalau saya memang bukan tarzan..hihi...
Setelah dari Cagar Alam kita melanjutkan ke tujuan terkhir yaitu Pantai Batu Karas, ternyata lebih jauh dari Cukang Taneuh, sesampai disana cuma bisa main "Doughnat Upo", seruuu banget sensasi permainannya pengen nyoba permainan air lainnya tapi terkendala waktu yah gak papa lah lain kali harus dicoba, ditempat yang berbeda dan dengan kondisi yang fit juga tentunya,
Jam 4pm hari miggu tanggal 9 September 2012 balik ke Jakarta dengan semua pengalaman yang berbekas di ingatanku sampai hari ini dan seterusnya.
Nice trip but deep in my heart someday i will arrange my trip myself...
![]() |
Teman2 Perjalanan Green Canyon |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar