Selasa, 09 Oktober 2012

Camping Ceria di Kawasan TNGHS

Sesuai ajakan teman yang baru saja ku kenal, seorang cewek yang suka banget naik gunung beda banget ma aku yang masih newbie dengan dunia pendakian. Kali ini dia bersama teman-temannya akan mengunjungi Gunung Halimun, karena tergoda dengan ajakannya plus rasa ingin tahu untuk membuktikan seberapa kuat kaki ini melangkah kuberanikan diri untuk mengikuti camping ini.

22 September 2012
As we know, Gunung Halimun terletak di Kabupaten Bogor, so kita memulai perjalanan dari titik point terminal Baranangsiang. Dari Jakarta saya menggunakan sarana transportasi kereta api dari stasiun Cikini menuju stasiun Bogor hanya dengan Rp6000 pada pukul 06.15 perjalanan ditempuh kurang lebih 75 menit, tapi karena saya tidak langsung menggunakan kereta yang ke Bogor, dan harus transit dari Stasiun Depok, kurang lebih pukul 8.00 kereta tiba  di Stasiun Bogor.

Saya tidak sendiri menggunakan kereta ada beberapa teman yang juga menggunakan kereta yang sama, saya mengenal mereka melalui grup di Whatsap tanpa pernah bertemu sebelumnya, kami janjian bertemu di pintu keluar sambil memperhatian orang-orang hanya 4 orang ini yang membuat saya yakin kalau mereka memang bagian dari trip ini, dengan PD saya menyapa mereka karena dari penampakannya (membawa carrier gede) seperti mau melakukan pendakian dan ternyata gayung bersambut mereka adalah salah 4 (Tiwie, Danang, Santo dan Adam) dari 17 orang yang akan bercamping ceria. Selain kami berlima masih ada 2 orang lagi (Prista dan Uthie) yang menggunakan kereta so sambil menunggu mereka kami mencari tempat untuk sarapan. 
Tim kereta complete (ber 7), sebelum ke Baranangsiang kami sarapan Soto Mie sekedar untuk mengganjal perut yang lapar, suasana langsung cair karena si Adam yang belakangan ku tahu panggilannya Jukhi anaknya pandai mencairkan suasana  pertemuan pagi itu. 
Setelah sarapan, dengan mikrolet 03 kami menuju Baranangsiang karena si Meri sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kami, hehe...(oy Meri ini nih cewek yang kuceritakan di awal cerita tadi, teman yang baru ku kenal melalui FB-komunitas Backpacker Dunia)

Sesuai dengan itenarary siy kita harus off dari Baranangsiang menuju Desa Kalapa Nunggal jam 8 tapi karena satu dan lain hal yang dilakukan tim dari Tangerang kita baru aja berangkat jam 10.30, menggunakan Elf yang cuma cukup orang 15 alhasil tumpuk menumpuk bersama carrier...its ok semua terbayar dengan seru nya perjalanan yang cukup menyiksa jadi punya cerita tersendiri, terjepit terhimpit dalam elf. hahaha,,,
Setelah sampai desa Kalapa Nunggal kita melanjutkan perjalanan ke Desa Citalahab menggunakan truk selama kurang lebih 2 jam dan ketika akan memasuki Desa Citalahab disambut dengan hamparan kebun teh yang sangat luas disisi kiri dan kanan jalan, suasana pedesaan berasa banget. 
Setelah berkenalan dengan yang empunya desa, kami di antar ke camping ground dadakan   sebelah sungai yang memisahkan dengan pemukiman penduduk Citalahab. Tanpa menunggu lama yang cowok-cowok kece itu mendirikan tenda dan yang cewek-cewek manisnya membantu sang chef untuk memasak, yang pasti semua pada kelaparan setelah seharian dihabiskan di jalan.

Waktu berlalu magrib pun datang, namun sepertinya cuaca tidak bersahabat sedikit gerimis mengantarkan kami menyusuri jalanan untuk menuju Canopy Trail tempat si Glowing Mushroom berhabitat. Kawasan Taman Nasional Gunung Hutan Halimun Salak ini punya banyak spesies spesial salah satunya adalah jamur yang bisa bercahaya dalam kegelapan karena para peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian disini baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kami tidak bisa berlama-lama karena hujan deras dan kondisi jalan yang sedikit banjir dan tentunya licin membuat kami harus segera kembali ke tenda berisitirahat untuk persiapan hiking besok ke Gunung Kendeng.
Yah Gunung Kendeng karena paling mudah untuk dijangkau jika dibandingkan ke Gunung Halimun.

23 September 2012
Minggu cerah, bangun pagi dengan tidur beralaskan matras mendengarkan kicauan burung dan gemericik air sungai itu sesuatu banget plus ditemani hujan itu wow banget. Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan.

Setelah sarapan seadanya kami memulai tracking menuju Gunung Kendeng (yang kata Bapak pemandunya artinya gandeng, karena posisi gunung ini saling bergandengan membentuk pegunungan), kurang lebih 3,1 km perjalanan. Medan yang kami lalui adalah hutan hujan tropis sehingga banyak sekali pepohonan-pepohonan tinggi berusia ratusan tahun yang masih eksis dan tanaman paku-pakuan yang menjalar, di dalam hutan benar-benar terlindungi dari cahaya matahari namun sayang medan sedikit berbecek akibat hujan semalam.

Ditemani dua orang warga Desa Citalahab sebagai pemandu perjalanan kami, beliau si Pak Ade banyak menjelaskan tanaman-tanaman unik, ada si pohon yang mengeluarkan getah darah, ada tanaman begonia yang bisa dimakan, ada tanaman obat yang bisa menyembuhkan demam sampai akar ginseng ala Sunda yang punya khasiat sama seperti ginsengnya cina.
Karena hutan ini cenderung lembab maka pacet sangat suka tinggal disini, berhati-hatilah jika kesini lebih baik menggunakan celana panjang yang tertutup bila perlu menggunakan dobelan legging plus kaos kaki untuk menghindari dari gigitan pacet, yah walaupun pacet tidak terlalu berbahaya tetapi cukup ngeri aja ketika tahu kalau ada binatang yang tiba-tiba membuncit di kakimu karena menghisap darahmu apalagi meninggalkan sedikit luka.

Sepanjang perjalanan, Pak Ade selalu interaktif, jadi tahu tempat-tempat penelitian dan apa saja yang diteliti, dari Beliau juga saya tahu justru orang asing lah yang duluan mengeksplore kawasan hutan ini. Yah saya sebut hutan karena anda tidak akan menemukan puncak dari gunung ini karena kalah saing ma tingginya pepohonan,,, yah cukup menikmati perjalanannya saja dengan tantangan "babat alasnya" karena track nya dah banyak yang ketutupan semak belukar. Setelah babat alas dan beristirahat sebentar, masih satu lagi kunjungan kami ke Curug Macan, kenapa disebut Curug Macan karena dahulu penduduk setempat selalu melihat macan berada di area Curug (air terjun) tersebut.

Perjalanan saya kali ini ke TNHGS punya banyak bonus, saya bertemu dengan orang-orang baru yang bersahabat serasa punya keluarga baru. Ada Umar yang selalu bikin ketawa dan bawain botol minumanku sama seperti Ais, Mina, Tiwie dan Lara garda depan yang selalu nemani Pak Ade, Irvan yang nemeni Meri si TS, Prista, Uthie, Alam, Maung, Dany n Toge yang jadi Sweeper. Sedangkan Danang, Jukhi dan Santo mengambil rute berlawanan dengan kami. Yah saya yakin setiap kita punya tujuan yang berbeda dalam sebuah perjalanan tapi yang jelas kita sama-sama telah membuat sebuah tim solid menjadi sebuah persaudaraan. 

Quotes:
1. If you never try, you will never know
2. We are not community, we are broterhood, sisterhood

QS 49:13
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar