Senin, 19 Desember 2016

Raja Ampat: Surga Di Ujung Negeri

Perjalanan ke Raja Ampat memang benar menjadi paripurna dari semua perjalananku di Tahun 2016, walau gara-gara bela-belain ke sini harus terjadi drama dulu dengan si bos karena cuti dah abis bolos lah tanpa sepengetahuannya jadi bikin si bos makan hati dah..hehehe...

Ah lupakan,,,,,

8 Desember 2016
Flight jam 22.35 harus di delay ke jam 12.00 dengan alasan operasional like always, padahal dah buru-buru minta bapak bajajnya buruan nganterin ke Gambir ditemani hujan deras lagi, kondisi badan juga lagi gak fit sebenarnya demi si Raja Ampat harus sehat, sayang dong ma tiket yang sudah terissued berikut biaya trip yang lumayan, yang pada akhirnya biaya yang saya keluarkan itu sangatlah worthed dengan apa yang saya dapatkan...its wonderful!

9 Desember 2016
Sempat drama lagi di Makasar karena web check in saya di cancel by sistem di Jakarta sehingga seharusnya saya diwajibkan check in lagi di makasar di waktu yang sudah saatnya boarding akibat delay dari Jakarta, saya siy gak mau tahu yang jelas saya dah web check in, tinggalah saya seorang diri di bagian transit menunggu kepastian diikutkan saya ke penerbangan lanjutan ke Sorong dah deg-degan jg kalau misalnya gak dapat diberangkatkan..fiuhhh....pendek ceritanya akhirnya jadi penumpang terakhir yang naik ke pesawat di lihat oleh mata-mata penumpang lainnya, hehehe...ah yang penting berangkatlah ke Sorong.

Sekitar jam 9 pagi kami sudah tiba di Sorong, dan langsung menuju pelabuhan boat, kata seorang teman ada beberapa pelabuhan di Sorong disesuaikan dengan tujuan dan jenis kapalnya.

Tujuan kami tentunya adalah Raja Ampat, Raja Ampat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Raja Ampat terdiri dari  beberapa gugusan pulau  yang 4 (empat) terbesarnya adalah Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati dan Pulau Batanta. Selama 3 malam kami stay di Pulau Waigeo di Pandawa Resort Kota Waisai.

Setibanya di penginapan hari sudah siang sehingga hari ini hanya di pakai untuk beristirahat menyiapkan tenaga untuk besok ke Wayag.

10 Desember 2016
Perjalanan menuju destinasi pertama kami Pulau Wayag, kurang lebih 3 jam perjalanan. Ketika sampai di Wayag 2 saya terkaget-kaget, karena saya kira cuma nanjak biasa ternyata boat yang kami tumpangi langsung bersandar pada salah satu dinding tebing karst menuju ke puncak wayag 2 means tidak ada dermaga atau pelabuhan, langsung turun dari kapal dan manjat tebing karst, yah manjat dengan perlengkapan seadanya sebaiknya siy pakai sarung tangan dan sepatu atau sandal gunung yang nyaman jangan lupa pakai kaos kaki, sunblock, atau topi karena di atas panas banget, dah sempat mau nyerah karena gak yakin bisa apa enggak tapi sayang sudah kesitu masa gak naik, Alhamdulillah bisaaa jugaa...seneng bangeet walau dah mandi-mandi keringat..sampai atas terbayar sudah dengan indahnya pemandangan dari Puncak Wayag 2


Tidak jauh dari Wayag 2 kami melanjutkan ke Wayag 1, tidak jauh berbeda tracknya, lumayan banyak pohonnya jadi agak sedikit adem hanya mau mendekati puncak yang ada adegan manjat-manjat tebingnya, haha...worthed kok, gak bakal nyesel..walau di puncak wayag 2 dah korban sepatu sekarang di puncak wayag 1 korban sandal orang putus abis dah,,hahaha...




Wayag 2 menjadi destinasi terakhir kami hari ini dan melewatkan sholat dhuhur dan ashar :(

11 Desember 2016
Bangun pagi paha kram abis, pegel tak terkira tapi harus tetap semangat masih ada beberapa destinasi lagi, tujuan pertama kita yaitu Telaga Bintang, enak niy naik ke bukit ini, undak-undakannya sudah di semen jadi dah lumayan mudah akses ke atas puncaknya


Lanjut ke Telaga Manta, disini juga sudah di buatkan tangga secara swadaya, biaya masuk ke sini per boat adalah Rp200.000, foto dari spot ini pun tak kalah kerennya.


Naik-naik terakhir di Raja Ampat di trip kali ini yaitu ke Piaynemo, pamungkas bener hasil fotoku di sini, akses menuju disini pun sudah nyaman tidak terlalu tinggi dengan tangga kayu tersedia.





Abis naik-naik tangga, saatnya basah-basahan, maunya snorkeling di sini di pulau Arborek sayang karena hujan pantainya jadi berarus, tapi tetap aja main air hehe sambil sebelumnya menyapa anak-anak pulau yang sedang bermain di tepi pantai, oya disini mau ke toilet ja bayarnya 10rb gilaa mahal amat ya lebih mahal ke toilet dari pada makan Pop Mie..hahaha

Langit makin gelap karena mendung, hujan pun tak mau berhenti namun kami tetap melanjutkan ke Pulau Yenbuba untuk snorkeling sampai disini pun sebenarnya arusnya lumayan kenceng jadi ragu mau snorkeling dengan peralatan seadanya, akhirnya cuma sebentar aja kemudian naik deh, dah takut duluan soalnya hehehe... seharusnya ada beberapa spot yang harus didatangi tapi karena hujan jadinya batal deh, beberapa spot yang tidak kami datangi yaitu: Batu Pensil-Teluk Kabui, Pasir Timbul dan Sawingray.

12 Desember 2016
Hujan deras di pagi hari, sehingga perjalanan ke Sorong jadi tertunda beberapa jam sampai hujan sedikit reda, saking terombang-ambing di lautan akhirnya jackpot juga saya, pertama kali dalam hidup mabok laut,, hahaha...untung bawa baju lebih jadinya bisa ganti di bandara...amaann..

Raja Ampat emang Keren Bangeett....Paripurna sekalii....

NB: Jangan lupa minum obat anti malaria, saya di resepin sama dokter yaitu Doxycyclin diminumnya sehari 1 kali. Tapi sebenarnya yang paling penting itu tetap jaga stamina dan ketahanan tubuh biar gak gampang terserang virus dan bakteri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar