Kamis, 06 Agustus 2015

Papandayan: Antara Kawah dan Padang Edelweis


1 Mei 2015
After office hour, pulang kostan dan ambil keril yang udah lapuk karena gak pernah dipakai buat nanjak menuju meeting point di Depok, kenapa di Depok karena semua tim berasal dari Depok except me, hehehe...beginilah nasib nebeng trip daripada harus nunggu sendiri di Kampung Rambutan, mending gabung ke Depok saja. Hampir tengah malam, kita sampai ke Kampung Rambutan dan lumayan menunggu 30 menit untuk bis selanjutnya ke Garut.


2 Mei 2015
Waktu hampir subuh sampailah kita di terminal Garut, bersih dan sholat subuh trus lanjut dengan angkot ke kampung yang saya lupa namanya trus sarapan dan lanjut sewa pick up menuju pintu masuk kawasan Gunung Papandayan. Ramai sekali pagi itu, sampai kamar mandi pun antri nya bisa se jam.
Tanpa menunggu tengah hari, kami memulai perjalanan menuju Pondok Salada diawali dengan berdoa, trek pertama yang ditemui adalah bongkahan-bongkahan batu dari gunung Papandayan dan kepulan asap belerang dengan bau yang cukup menyengat, dengan medan cukup menanjak tanpa pepohonan hanya hamparan tebing batu saja, hingga sampai ke jalur hutan mati. Kami tidak melewati trek hutan mati karena pertimbangan medan dan tenaga dan terus melanjutkan perjalanan menuju pondok salada. Trek selanjutnya memang sudah melewati hutan-hutan dan tidak ada lagi kawah-kawah seperti trek sebelumnya, dan banyak tukang ojek yang hilir mudik membawa barang sepertinya, sesampainya di pos pertama ada dua warung yang siap melayani kebutuhan perut anda, hehehe.





Agar waktu tidak makin sore dan jalanan menjadi gelap, perjalanan di lanjutkan ke bumi perkemahan pondok salada, rupanya sudah ramai dengan para hikers yang membangun tenda, gunung rasa-rasanya seperti pasar, mungkin karena hari libur juga siy. Alhasil satu-satunya toilet yang ada di tempat perkemahan ini menjadi primadona semua orang, saya mengantri dari terang hingga hari gelap sampai balik ke tenda kesasar belum lagi hujan sehingga jalanan berlumpur lagi,air hujang ngerembes ke tenda dan malamnya kedinginaaaaaannn bangeeeetttt, padahal udah dobel 4 lapis plus sleeping bag, GAK MEMPAN...dingggiiinnn....
Sempat terpikir apa siy yang aku cari? jalan capek2 ke atas mendaki bawa keril berat, trus tidur di tenda yang airnya ngerembes, kedinginan, tidur di atas tanah yang hanya beralaskan tenda, ah sudahlah ku tinggal tidur saja dari pada pikiran makin kemana-mana....#ghost #ghost

3 Mei 2015
Malam yang berat terlewatkan dengan selamat, Alhamdulillah... siap2 buat sarapan sambil beres2 eh dah siang aja gak sempat buat summit karena kabut dan hujaan bok, yah sudahlah mari kita turun... dapat teman baru yang seru dan unik2...makasiihh temanss

jagawana




tim lengkap


Tidak ada komentar:

Posting Komentar