Rabu, 31 Oktober 2012

Yogyakarta: Napak Tilas Perjalanan 2006

Minggu kedua Oktober, tanggal 13-14 Oktober kuhabiskan di Yogyakarta, karena pas banget ada dinas ke Istana Yogyakarta untuk melakukan reviu laporan keuangan Istana dari tanggal 11 Oktober 2012, memang bukan kali pertama saya mengunjungi Yogyakarta, tapi pertama kali nginap di Istana Yogyakarta atau yang sering disebut oleh warga setempat dengan nama Gedung Agung, tepatnya saya nginap di wisma Bumiretawu. Hari Sabtu setelah urusan kantor selesai, saya tidak langsung balik Jakarta memanfaatkan hari minggunya sayang kalau tidak dilewatkan di Yogyakarta, dan tentunya saya sudah menyiapkan rencana perjalanan ke Yogyakarta kali ini, Borobudur jadi salah satu spot utama yang harus dikunjungi karena waktu ke Yogya tahun 2006 tidak sempat mengunjungi candi yang satu ini, selanjutnya Keraton Ngayogyakarta sedangkan spot-spot selain itu hanya selingan di waktu senggang tapi bukan berarti menjadi sia-sia, saya sih tetap berusaha untuk memaknai setiap perjalananku.

Sesuai rencana, hari sabtu ini saya hanya akan menyusuri sepanjang jalan Malioboro sekedar untuk membeli oleh-oleh atau melihat hirukpikuk aktifitas pasar, entahlah saya cukup tertarik dengan suasana keramaian membayangkan setiap orang asyik berbelanja dan menawar harga, kemudian sampai ada seorang tukang becak yang menawarkan jasanya untuk berkeliling mengunjungi 2 spot wisata disekitaran Malioboro yaitu Keraton Yogyakarta, Taman Sari serta wisata shopping batik yang tidak begitu saya suka terakhir ke toko yang menjual oleh-oleh, hanya dengan Rp 20.000 saya sudah dapat mengunjungi beberapa tempat tersebut.

Keraton Yogyakarta adalah tempat pertama yang saya kunjungi, ternyata masuk ke keraton dikenai harga tiket masuk sebesar Rp5000 mungkin itu dibutuhkan untuk membayar operasional keraton sepertinya, memasuki keraton anda akan langsung disambut dengan topeng dalam tokoh pewayangan yang saya juga tidak tahu namanya kemudian menyusuri lorong yang ada pendopo tempat bermain gamelan sampai akhirnya ada 2 rojo pentung berwarna silver didepan gerbang masuk ke gedung utama sepertinya, banyak bangunan yang saya tidak mengerti untuk apa saja kegunaan dan fungsinya hingga saya menemukan museum batik yah lumayan cukup informasi di dalamnya, tapi menurut saya tidak begitu banyak informasi yang bisa saya temukan di Keraton apalagi tentang sejarahnya.



Menuju Taman Sari saya di ajak ke toko batik dan toko lukisan namun saya tidak begitu tertarik, yah Taman  Sari, tempat ini bukanlah yang pertama kali saya kunjungi, namun tak apalah, untuk masuk ke Taman Sari saya menggunakan jasa guide dengan membayar Rp20.000 saya sudah bisa mendapatkan pengalaman sejarah yang luar biasa bernilai tinggi dibandingkan dengan harga yang saya bayar, sedangkan untuk tiket masuk ke Taman Sari hanya perlu membayar Rp3000 saja.

Spot selanjutnya tidak saya ceritakan karena hanya mengunjungi toko oleh-oleh, tapi yang saya rasakan selama perjalanan, naik becak sndirian itu berasa priyayi jika melewati keramaian kota, hehe....sensasinya sungguh sangat berbeda coba nikmati perjalananannya,,seruuu beda banget kayak naik motor atau mobil, oya tidak hanya becak, delman juga oke kok, tapi kalau delman enaknya ramai-ramai jadi bisa sharing cost nya, sekedar informasi kalau mau menggunakan delman tarif yang dikenakan berada di kisaran harga Rp50.000.

Keesokan harinya, minggu 14 Oktober 2012 pukul 5.30am saya memulai perjalanan menuju Candi Borobudur, kalau dari informasi yang saya browsing jika ingin ke candi tersebut dari Malioboro menggunakan Trans Yogya maka saya harus ke terminal Jombor dulu dan selanjutnya naik bis yang ke arah terminal Borobudur. Saya tidak sendiri ke Candi Borobudur ditemani seorang teman-mantan adek kost di Malang, dari halte Ahmad Yani depan benteng Vredenburg dengan tarif Rp3000 kami menuju terminal Jombor dengan transit dulu ke Halte Ngabean menggunakan Transyogya 3A kemudian naik Transyogya 2B ke arah terminal Jombor.

Kami tiba di terminal Borobudur pukul 8.10am menggunakan bus ekonomi dengan tarif Rp10.000, karena tertarik dengan menu kupat tahu sarapan dulu deh, dan ternyata lidah saya tidak cocok dengan makanan yang satu ini, menurut saya seperti lontong dirujakin manis-manis gimana gitu gak enak banget kalau menurut saya yang tidak suka makanan manis. Setelah sarapan kami menyewa becak motor, yah becak menggunakan mesin kendaraan bermotor jadi si tukang becaknya tidak perlu bersusah-susah payah untuk mengayuh. Sewa ojek becak ini Rp60.000 kalau mau mengunjungi tiga 3 candi yaitu candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur, tapi kalau hanya ingin mengunjungi Candi Borobudur hanya cukup membayara Rp10.000 saja, tapi saya lebih memilih untuk mengunjungi 3 candi tersebut. HTM untuk candi Mendut hanya Rp1500 saja sepertinya (saya lupa) sedangkan Candi Pawon tidak sempat bayar, karena tidak melewati pos penjagaannya dan untuk Candi Borobudur sendiri dikenai tarif Rp30.000, di dalam Candi Borobudur pun ada museum-museum yang layak untuk dikunjungi ada yang berbayar namun ada pula yang gratis.









Untuk mengejar tiket pesawat jam 18.35, tepat pukul 14.00 kami memutuskan untuk menuju kota Yogyakarta, masih sama menggunakan bis yang ke arah Jombor tapi saya tidak turun di Jombor namun turun di terminal antar kota yaitu terminal Giwangan karena tidak perlu transit untuk ke Bandara Adi Sucipto, yang membuat saya kecewa di terminal ini, masa terminal sebesar itu tidak ada mesin ATM satupun, udah gitu perilaku tukang ojek disekitar terminal yang terkesan memaksa dan menipu (karena kami terlihat seperti orang baru) sangat menjengkelkan, cukup berhati-hati saja jika ingin transit sebentar di terminal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar