Kamis, 18 Agustus 2016

Lebaran Part II: Menjelajah Dataran Timor

Ini cerita sebenanrnya dah cukup basi bangettt...karena baru sempat nulis lagi setelah libur lebaran yang mengharu biru berjuang mengalahkan ego untuk akhirnya mengambil keputusan yang cukup berat, halaah lebayyy....so ini link libur Lebaran Part 1  nah sekarang ceritanya kita lanjut liburan selama 3 hari untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di sekitaran dataran Timor yang tidak kalah indahnya. Rencananya kami akan ke Wisata Air Terjun Oehala, trus lanjut ke Pantai Kolbano dan Pantai Oetune baru deh shopping di Kupang tapi karena itu rute bikin bolak balik kata sopirnya akhirnya dari Atambua kita rubah rute menjadi lebih simple dan tidak muter-muter. Yuk simak cerita aku jalan-jalan ma keluarga dan sahabat di sini ya...check this out!

Hari 1 (13 Juli 2016)
Kita berangkat dah siangan siy, karena kakak saya dan teman gurunya masih repot ngurusin berkas di daerah so jadwal keberangkatan yang harusnya pagi hari di undur menjadi jam 1 siang. Alhasil kami sampai ke tujuan pertama kami yaitu Wisata Air Terjun Oehala sudah hampir gelap, saya ingat waktu naik dari air terjun pas adzan maghrib. Tidak susah mencari air terjun ini asal mau tanya-tanya aja sama orang sekitar, hehehe, air terjun ini terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan tidak jauh dari pusat kota Soe. Air Terjun Oehala memiliki 7 (tujuh) tingkat air terjun yang menawan, jalanan masuk ke air terjun juga sudah di buat tangga untuk memudahkan para pengunjung, ada gazebo-gazebo juga untuk sekedar duduk-duduk dan bersantap siang disana, wilayahnya sejuk dan banyak pepohonan. Jadi kalau kesini sayang banget kalau gak bawa ganti, airnya seger pengen di obok-obok, hehehe....
Karena makin gelap, kami memutuskan untuk balik, masih galau nginap di Soe atau melanjutkan perjalanan ke Kupang, akhirnya pada sepakat untuk melanjutkan perjalanan kurang lebih 2 jam ke Kupang, disini sebelum makan di Kampung Solor, tempat wisata kuliner malam di Kupang, kami check in penginapan di dekat Lippo Plaza Kupang, harga semalamnya per kamar Rp120.000 (dengan AC-abisnya Kupang panas bok) murah kan.
Menu pilihan di Kampung Solor adalah seafood mau yang di goreng, di bakar di apain aja ada disini, ikannya mau yang ukuran gede sampai yang kecil juga ada yang penting siap di kantong saja, kenyang banget abis makan di sini.

Hari Ke 2 (!4 Juli 2016)
Disambut hujan di hari itu, galau abis karena pengen ke Gua Kristal di Tenau or Penfui sana tapi karena hujan takut jalanan menuju kesana licin karena memang ini spot wisata baru di Kupang sehingga belum ada cukup infrastruktur menuju kesana (katanya). Yah sudahlah, kita shopping aja di Toko Kelontong yang katanya terkenal paling murah seantero Kupang, maklum ya jalan ama ibu-ibu guru bawaannya pengen beli pot bunga, perabotan dapur dan alat-alat rumah tangga, saya mah cukup duduk santai sambil nahan perut yang tetiba sakit bangeeet. Ini toko kelontong terletak di daerah Tenau sana jadinya yah sekalian singgah makan siang di warung makan Kuah Ikan Asam yang pamornya sampai berjaya di wisata kuliner televisi. Lumayan enak kuah asam nya, palagi ikannya ikan kakap merah jadi makin wenaak, tapi kalau menurut saya masih kurang asam perlu di tambah jeruk nipis dan lombok lagi huaaa lagi nulis gini sambil bayangin rasanya bikin ngileeeerr.
Tapi memang ni warung kecil gitu tapi yang datang ramai banget, jalanan umum langsung jadi parkiran mobil deh.

Hari kedua ini bener-bener di habisin buat shopping dan kulineran, abis makan kita langsung shopping di Lippo Plaza sampai sore, dan kali ini kita ganti penginapanya ke hostel yang lebih oke di pinggir pantai Lasiana, namanya OCD Beach Cafe and Hostel, konsep hostel ini back to nature, ada cafe nya yang bisa di pakai buat nongkrong sayang wifi nya gak connect-connect padahal dah berapa kali nyoba, banyak pilihan menu juga kok di cafe nya.

Hari Ke 3 (15 Juli 2016)
Niat bangun pagi pengen liat sunrise dari pinggir pantai Lasiana sekalian nikmati semilir angin pantai gak rugi lah, apalagi sambil minum teh dan roti bakar ala OCD Hostel.


Dan sekitar jam 8 kami melanjutkan perjalanan ke Oetune dan Kolbano, baru juga mau keluar kota Kupang, ibu-ibu ngeliatin aja kalau ada bunga pucuk merah, tak lama kembali jalan dengan menambah muatan 3 polybag pucuk merah, haiyyaaa. Sebenarnya khawatir juga karena kami melewati jalur selatan yang katanya sedang banjir, namun si sopir memberanikan diri juga daripada dah sampai Kolbano dan harus balik lagi melewati jalur Kefa, biyuuuh muternya ituloh,,,
Kurang lebih jam 10an kami sampai di Pantai Oetune, pantai ini menjadi terkenal setelah ada postingan di Instagram. Sempat salah jalur ke bukit pasirnya, akhirnya kami bertemu si Abe yang mengantarkan kami ke jalur yang benar, hahaha.... jangan lupa kalau kesini bawa penutup telinga, kacamata, masker dan topi agar mampu menerjang tiupan angin bersama pasir.




Lanjut ke Kolbano, sayang karena abis ujannya jadinya pantainya kotor karena banjir, apalagi karena pantai ini pantai selatan jadi arusnya kenceng bangett.. yang bikin menarik Pantai Kolbano ini karena disini banyak batu-batuan di pinggir pantai yang memiliki ragam warna. Tujuan kesananya juga memang untuk beli batu putih buat hiasan taman di rumah.

Perjalanan melewati jalur selatan cukup challenging, ngelewati kali ngelewati banjir ngelewatin jalan rusak, ngelewati daerah rawan longsor, tanjakan dan turunan yang menantang. Tapi lewat jalur selatan, banyak view-view menarik, ada suguhan laut dari ketinggian begitu pula jajaran bukit hijau yang memesona serta mata air bersih yang sangat membantu kami setelah kampas mobil berbau menyengat. Sekalian bersih-bersih cuci muka deh biar segar...hahaha....



Alhamdulillah, malam sekitar jam 9 kami tiba di rumah dengan selamat dengan membayar biaya sewa mobil sebanyak Rp2.200.000 itu dah bersih all in.
Ini kalau ada teman yang mau sewa bisa hubungi nomor kontak berikut:
EDY: 0813 3763 0923

Ok, happy traveling buddies!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar