Namastey...
Salam yang digunakan oleh orang India ketika mereka bertemu sapa, mungkin seperti Assalamu'alaikum nya orang Islam..
Kali ini saya mendapat kesempatan ke negeri orang- India khususnya New Delhi selama kurang lebih 2 bulan, yup 2 bulan untuk mengikuti short course bersama Aptech saya memilih jenis course bidang komunikasi, English Communication of course, course ini tepatnya ditawarkan oleh Indian Embassy in Jakarta especially by ITEC, course ini seperti jenis scholarship karena mereka memberikan allowance kepada kita sebesar Rs 25.000 (Indian Rupee) per bulan, hotel sudah disediakan oleh pihak penyedia, kita hanya menanggung cost untuk makanan or pengeluaran pribadi lainnya.
Sejauh ini, tidak terasa sudah 2 minggu sejak kedatangan di New Delhi tanggal 22 Agustus 2013, semua berjalan dengan baik hanya mungkin bagi saya yang punya problem dengan pencernaan memang sangat butuh adaptasi, baru seminggu disini, saya sudah mengalami diare and the worst things is I lost consciousness, yup PINGSAN sodara-sodara...entahlah mungkin karena diare akut or kurang minum air putih or darah rendah or everything about something dirty,,,, ah entahlah...yang jelas aq pingsan untuk sesaat, selama hidup itu baru sekali nya pingsan...hahhahaha
But life must go on, i tried to recover that diarrhea..untung sudah persiapan bawa obat diare dari tanah air.
For me yang suka banget jalan-jalan kesempatan ini tidak akan ku sia-siakan, gratis tiket pesawat dan hotel itu wowww banget buat seorang budget traveller seperti aku...tapi memang India is different than other countries I've visited before, sedikit susah banget untuk memberanikan diri untuk ngetrip sendiri mengunjungi local tourism... Karena kasus pemerkosaan di India itu sangat tinggi persentasinya di bandingkan jenis kriminalitas lainnya.
Dalam 2 minggu ini, I preffered to choose walking on group with friends...tempat-tempat yang q kunjungi adalah sebagai berikut:
- City Walk, Ini mall katanya paling besar di New Delhi, yah sama kayak mall di Jakarta saja, tidak terlalu menarik bagiku, tapi karena bareng sama teman dari Laos yang suka banget shopping selain itu dekat juga dari hotel so menjadi pilihan pertama tempat yang dikunjungi..so so, hanya di sekeliling mall tersebut ada taman yg dibuat apik n bendera India berkibar di tengah taman tersebut, ada juga patung seperti Budha yang bisa di jadikan objek berfoto.
- Ina Market, seperti pasar pada umumnya namun ukurannya lebih kecil, disini juga katanya bisa membeli Saree dengan murah, tapi seperti kebanyakan traditional market jangan lupa untuk tawar menawar harga.
- Palika Bazar, pasar yang menjual barang-barang dengan kualitas kw 2 or kw 3 jadi mereka menjual dengan harga yang lebih murah, tidak hanya elektronik tapi kebanyakan mereka menjual baju, celana dengan harga yang terjangkau..tapi tidak recommended untuk membeli barang elektronik disini karena kebanyakan barang tidak bergaransi atau black market, maybe I don't know exactly.
- Connaught Place, sebenarnya Palika Bazar itu berada di kompleks Connaught Place, tapi bedanya sama Palika Bazar, toko-toko yang berada di circle area Connaught Place kebanyakan adalah branded shop ataupun restoran mewah. Untuk harganya yah tidak jauh beda sama Indonesia kalau di kurs kan ke rupiah. Connaught Place memang di buat untuk menjadi shopping center oleh pemerintahan India, bangunan-bangunan bergaya Eropa tersebut dibangun membentuk lingkaran, tapi sayangnya tidak diperhatikan kebersihannya, jarang ditemukan tempat sampah juga padahal harusnya untuk sekelas toko branded, mereka harus membuat lingkungan terlihat luxury.
- Akshardam, temple nya penganut Hindu yang sangat besar dan luas dengan arsitektur yang cantik serta di kelilingi oleh pagar tinggi seperti benteng. Sayangnya waktu kesana pada hari Senin sehingga hanya small temple nya saja yang dibuka but the big one is closed. Di India banyak temple, toko, pasar, museum tutup pada hari senin, saya hanya tahu untuk pasar/toko karena pada hari Senin adalah waktunya mereka untuk kulakan atau business life cycle, namun untuk alasan tempat lainnya, masih belum saya temukan jawabannya.
- Parliament, di kompleks ini semuanya tertata dengan baik, jalanan luas dan taman yang luas. Satu fakta yang menarik di India adalah mereka memiliki banyak sekali taman kota dengan luasan yang cukup besar. Parliament sesuai namanya adalah tempat para parlemen bekerja, selain itu ada beberapa bangunan yang mungkin adalah kompleks perkantoran atau Kementerian, seingat saya disitu ada Ministry of Finance. Dalam satu komplek itu juga terdapat Rashtrapati Bhawan, bangunan dengan pagar tinggi bergaya Eropa ini merupakan President's Official Resident yah seperti Istana Negara dan atau Merdeka di Indonesia.
- Siri Fort, ini adalah reruntuhan benteng dari masa kejayaan Islam di India tapi karena ketidaktahuan kita dimana berada tuh Fort, kita hanya menemukan Auditorium Siri Fort yang sudah sangat modern dan digunakan untuk pementasan acara-acara atau untuk pameran selain itu juga merupakan sport centre. Tapi kekecewaan itu bisa ditutup oleh apa yang kita temukan sebelum menemukan Siri Fort, ada sebuah taman kota yaitu Gulmohar Park, yang didalam area taman tersebut ada situs sejarah juga yaitu berupa reruntuhan Mosque of Darwes Shah.
- Safdarjung Tomb, selain banyak taman kota, New Delhi juga memiliki banyak Tomb atau bangunan seperti istana yang di dalamnya adalah kuburan. Nah, Safdarjung Tomb ini salah satu jenisnya, tapi lagi-lagi ini bangunan tetap dikelilingi oleh taman yang asri.
- Lodhi Garden, dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa ini pasti adalah taman, yup benar sekali dan di dalam kompleks taman ini terdapat beberapa Tomb yang salah satunya adalah Muhammad Shah Sayyed's Tomb, sebenarnya ada beberapa Tomb di dalam tapi kami tidak sempat untuk mengunjunginya. Mengenai fenomena Tomb ini menurut saya adalah hal yang sangat di sayangkan karena mereka meninggikan kuburan atau membuat bangunan di atasnya ini tidak sesuai dengan ajaran syar'i seperti yang tertulis dalam hadits berikut: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang mengapur kuburan, duduk di atasnya, dan membuat bangunan di atasnya.”(HR. Muslim no. 970)
- Indira Gandhi Memorial, tempat ini sangat menarik karena seperti kilas balik kita memasuki kehidupan seorang Indira Gandhi (beliau bukan putri dari Mahatma Gandhi tapi nama Gandhi beliau dapatkan karena dinikahi oleh anak angkat Mahatma Gandhi), Prime Minister wanita pertama di India. Museum ini merupakan rumah yang ditempati oleh beliau sebelum di tembak atau dibunuh. Pertama kita akan disuguhkan dengan artikel berisi perjuangan seorang Indira dalam berpolitik, ide-ide kreatif beliau, Saree yang beliau gunakan ketika hari pembunuhannya pun bahkan dipamerkan disana, selanjutnya menampilkan tentang keluarganya, masa mudanya, perjuangan orang tuanya (bapaknya-Jawaharlal Nehru) dan kemudian award yang beliau peroleh sampai pada ruang baca beliau yang dipenuhi oleh buku-buku, dan terakhir menceritakan tentang anaknya Rajiv Gandhi yang juga seorang Prime Minister dan di bunuh dengan bom bunga yang dikalungkan di leher beliau oleh separatis Tamil dan Srilanka. Keluar dari bangunan utama ada taman kecil yang cukup hijau dan indah sambil melewati ruang tengah dan dining room dari rumah tersebut. Setelah itu pengunjung di arahkan ke sebuah ruangan tertutup yang menampilkan short movie about Indira Gandhi, dan keluar melewati Crystal Walkway yang katanya ada bekas noda darah beliau yang tercecer disana ketika beliau dibunuh. Ironically, the night before her assassination she told a large crowd of followers : 'I am not interested in a long life. I am not afraid of these things. I don't mind if my life goes in the service of this nation. If I die today, every drop of my blood will invigorate the nation.'
- Doll's Museum, untuk mencapai ini museum kita turun di New Delhi Metro Station and you know ini tempat crowded banget mungkin karena selain metro station ada juga terminal yang menghubungkan antar kota di New Delhi jadi banyak banget orang dengan membawa tentengan seabreg. Sambil mencari informasi tentang dimana keberadaan museum karena tidak semua orang tahu tentang museum itu, akhirnya jatuh pilihan ke pak polisi yang kemudian menyarankan kami menggunakan prepaid taxy, apa itu, yah sejenis kita beli voucher kemudian cari taxy or tuk-tuk/rickshaw untuk mengantarkan ketempat dimaksud. Karena si auto selalu penuh akhirnya kita memutuskan menggunakan rickshaw, sudah membayar Rs 100 tapi diturunkan ditengah jalan, dan harus nanya-nanya lagi dimana keberadaan tuh museum, sampai akhirnya kita menemukan museumnya yang isinya adalah boneka-boneka dari berbagai macam negara termasuk di dalamnya ada yang dari Indonesia, museum ini memiliki konsep yang sama seperti Museum Wayang di Jakarta.
Di Rickshaw bersama bapak drivernya
Terminal New Delhi yang crowded Dolls Museums Dolls Museum
- Lajpat Nagar, kompleks pasar yang cukup ramai oleh pengunjung menjual berbagai macam Saree dan Jewellery serta barang-barang lainnya seperti elektornik, pakaian modern, sepatu dan lain-lain. Tetapi saya tidak begitu tertarik untuk membeli sesuatu, hanya tertarik untuk mencari dimana keberadaan restoran Kabul Delhi (untuk dinner disana, dan makanannya huummmm lazissss-sayang jauh banget dari hotel) sesuai yang direkomendasikan oleh teman yang sebelumnya telah mengunjungi New Delhi for course too.
- National Museum of Natural History, tidak terlalu menarik tapi kurang lebih museum ini menjelaskan tentang awal pembentukan alam semesta, hewan-hewan yang diawetkan, burung yang berhabitat di India dan masih banyak lainnya tentang hubungan dengan alam.
- Gurudwara Bangla Sahib, ini merupakan tempat ibadahnya para umat Sikh, salah satu kepercayaan atau agama yang ada di India. Bangunannya hampir mirip dengan Masjid, tapi ritual ibadah yang dilakukan oleh mereka adalah sungguh berbeda. Ketika memasuki ruang utama dari Gurudwara tersebut anda akan mendengarkan nyanyian puji-pujian selain itu banyak orang yang berdoa di sekeliling sesuatu yang tidak tahu apa namanya, mereka bersujud dan bersila sambil mendengarkan puji-pujian. Disamping Gurudwara tersebut juga dibuat kolam yang cukup luas, didalamnya ada ikan koi dan ikan lele, mungkin ada makna tersembunyi dengan memelihara ikan tersebut tapi actually saya tidak tahu. Karena sebelum masuk ke Gurudwara kita harus melepas alas kaki maka ketika pulang ambil ke tempat penitipan (buat turis asing) mereka memberikan informasi tentang agama Sikh, woww that wooww, langsung terpikir coba hal itu juga dilakukan di Masjid sehingga orang-orang asing pun bisa mengerti akan Islam.
- Jantar Mantar, tidak jauh dari Gurudwara ada taman yang ditengahnya dibangun bangunan bernilai science tinggi yang fungsinya untuk melakukan pengamatan terhadap matahari, pada abad ke-17.
wah ni, kok serem sampai pingsan segala, jaga kesehatan ni n have fun terus ya, belajar sambil jalan-jalan :D
BalasHapusiya iaz..emang kudu pilih makanan yang bersih...yup...makasih you too..sehat2 disana...met belajar sukses buat thesisnya,, :*
Hapus