Rabu, 27 Maret 2013

Wisata di Tanah Minangkabau

Ini pertama kalinya, saya mengunjungi Padang. Dengan beberapa teman dan berbekal tiket promo dari salah satu maskapai yang sebelumnya pernah mengalami kegagalan manajemen, kami melakukan perjalanan dengan itinerary sebagai berikut.

Hari pertama, tanggal 22 Maret 2013
Perjalanan dari Cengkareng menuju Minangkabau memakan waktu kurang lebih 1 jam 45 menit, dan kami langsung menuju Bukit Tinggi menggunakan Elf yang sudah disewa sebelumnya.

Dalam perjalanan menuju Bukit Tinggi, spot pertama yang dikunjungi adalah  Pantai Gandoriah, sekedar berfoto-foto dan sarapan lontong mie/lontong pecel ala Padang, jangan ditanya rasanya karena menurut saya memang lebih spicy dan banyak rempah-rempah yang digunakan tentunya.

Setelah sarapan, kita melanjutkan perjalanan, namun hampir setengah hari, elf yang membawa kita sedikit mengalami kerusakan ada bagian yang lepas entah apa itu tapi yang pasti si supir butuh untuk memperbaikinya dan kok ya pas banget tidak jauh dari situ ada wisata danau, sehingga kami singgah sebentar di danau tersebut yang akhirnya saya tahu itu adalah spot wisata Danau Maninjau karena spot ini tidak masuk dalam itinerary rencana perjalanan kami.

Perjalanan di lanjutkan kembali melewati Kelokan Ampe-Ampe, 44 kelokan yang cukup tajam dan menanjak tentunya, kami sempat berhenti sebentar di salah satu kelokan sekedar untuk melihat keindahan panorama Danau Maninjau dari sini, keren banget buat foto-foto deh.

Tidak berlama-lama disana karena masih banyak yang harus di kunjungi, semakin ke atas suhu udara juga semakin dingin dan sedikit berkabut, kami singgah sebentar di Ambun Tanai atau biasa dikenal dengan Puncak Lawang, tempat ini sering digunakan untuk berparalayang ria, dari sini pun Anda akan menikmati keindahan Danau Maninjau dari atas bukit ini.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Bukit Tinggi dan rasa lapar yang tak tertahankan memaksa kami untuk makan siang di hari yang sudah sore, saya memang sengaja memilih menu rendang, namun tidak seperti yang saya bayangkan, rasanya biasa banget selain itu sengaja memilih Teh Susu, campuran susu krimer dan teh, rasanya manissss bangeeettt, mungkin bagi gak yang segitu suka manis lebih baik tidak usah mencoba deh, tapi kalau pengen siy its ok.. ;)

Sebelum Magrib tiba kami sudah tiba di kota Bukit Tinggi dan disambut dengan hujan, pelajaran buat saya, kalau mau ngetrip jangan lupa bawa payung. Di Bukit Tinggi tempat pertama yang menjadi tujuan kami adalah Taman Panorama, disini Anda bisa melihat Ngarai Sianok (lembah yang curam), Lobang Jepang dan Great Wall (namun karena hujan dan waktu yang terbatas kami tidak sempat treking di Great Wall :( ) atau hanya sekedar bersantai-santai di taman yang sejuk bercanopy pohon-pohon besar dan ditemani monyet-monyet yang hilir mudik, tapi tenang mereka tidak mengganggu kok, tapi harus tetap waspada dengan barang bawaanya tentunya.

Benteng Fort De Kock menjadi spot selanjutnya, walaupun hujan tetap aja tidak membuat kami untuk tidak mengexplore, tidak banyak nilai historical yang saya dapat disitu, mungkin karena sudah dipugar sedemikian rupa sehingga lebih berasa "suasana padangnya" kalau menurut saya, disitu pun ada Jembatan Limpapeh (kata teman saya Limpapeh artinya Wanita yang dihormati di Minangkabau)yang menghubungkan antara kawasan Benteng dan Museum Rumah Adat Baanjuang yang sayang sekali hanya bisa di lihat luarnya sudah tutup mungkin karena kami kesorean.

Tour hari pertama kami pun berakhir dengan menikmati Gule Kambing yang rasanya maknyus banget  ditemani hujan ringan di warung tenda depan hotel yang kami inapi. Warung tendanya namanya........ di daerah Kampung Cina.

Hari kedua, 23 Maret 2013
Karena semalam hujan jadi saya memutuskan untuk melihat Jam Gadang pagi hari ini sekalian untuk berburu sunrise, tidak jauh dari hotel kami, hanya butuh sekitar 10 menit berjalan kaki, kita akan menemukan  iconnya kota Bukit Tinggi ini. View yang ditawarkan disini adalah Gunung Singgalang dan Gunung Marapi dari kejauhan plus ditambah sinar matahari pagi dan udara yang sejuk membuat Anda semakin ingin berlama-lama disini. Jangan lupa juga untuk take foto di kawasan ini dan depan Istana Bung Hatta yang tidak jauh dari Jam Gadang.

Sekitar pukul 8 pagi dan check out, kita menuju Bukit Panorama Tabek Patah view yang ditawarkan  oke banget plus seperti negeri di atas awan karena pada saat kami kesana cuaca sedikit berkabut.
And then kita menuju ke toko oleh-oleh karena takutnya hari ketiga tidak sempat untuk singgah ke toko oleh-oleh, dan lanjut ke Kiniko Coffee shop gitu deh,setingan tempatnya cozy banget, bisa main-main di taman bunga atau hanya sekedar bermain congklak sambil menyeruput kopi atau teh, atau berfoto menggunakan asesoris/baju ala Padang. mantep dah pengen berlama-lama disitu, tapi si pak sopirnya dah manggil untuk lanjut ke spot selanjutnya.

Hari semakin siang dan terik ketika kami tiba di Istana Pagaruyung di Batusangkar, rasanya sudah tidak bersemangat lagi untuk mengelilingi tuh Istaana tapi karena mikir kapan lagi bisa kesana ya deh dengan berat hati menerjang panasnya matahari siang itu. Untuk makan siang hari ini kami sempatkan makan di rumah makan yang berada di pinggir Danau Singkarak tapi sayang sedikit lebih mahal, tapi yah makan siang sambil menikmati hamparan bukit dan danau air tawar yang luas itu sesuatu banget.

Dalam perjalanan menuju Painan, kami singgah sebentar di Lembah Anai, air terjun yang berada disisi jalanan yang dilewati oleh banyak kendaraan antar provinsi dan terus melanjutkan ke Painan.

Hari Ketiga, 24 Maret 2013
Painan salah satu wilayah di Padang yang menawarkan wisata pantainya, ada Pantai Carocok dan Pulau Cingkuak serta menikmati hamparan pantai Carocok dari ketinggian Bukit Langkisau. Tidak jauh dari pulau Cingkuak ada Air Terjun tingkat 3, trek menuju kesana mudah sekali karena sudah di buat jalanan setapak untuk menuju air terjun tersebut namun untuk menuju air terjun tingkat 3 kita harus sedikit berjalan melewati semak-semak dan akar-akar melintang.

Tujuan wisata terakhir kami sebelum balik ke Jakarta malamya adalah Jembatan Akar, karena namanya aja dari akar berarti ya jalinan jembatannya juga dari akar, tepatnya akar beringin dan dibawah jembatan itu mengalir sungai yang cukup deras aliran airnya.

Waktunya untuk menuju Jakarta, pukul 8pm kami tiba di Bandara Minangkabau dan menanti hingga flight jam 9.30pm..good bye Padang!!!

Rincian biaya ke Padang, Tiket PP: Rp515.000, Transport dan Penginapan: Rp550.000, Makan+oleh2+airporttax+tiket masuk tmpt wisata+Damri PP+taxy ke Gambir: Rp469.500, jadi total biaya yang dikeluarkan untuk Trip ke Padang adalah Rp1.534.500,00. Relatif murah kan untuk perjalanan 2 malam 3 hari menjelajah hampir seperempat Sumatera Barat.. ;)

Kelok 29 (Danau Maninjau)
Ambun Tanai


Ambun Tanai

Lobang Jepang

Taman Panorama (Ngarai Sianok)

Benteng Fort De Kock Area

Depan Rumah Adat Baanjuang
Jam Gadang


Area Jam Gadang (Gunung Singgalang)

Bukit Panorama

Kiniko Coffee Shop

Kiniko Coffee Shop

Bukit Langkisau

Pulau Cingkuak

Air Terjuan Tingkat Ke-2

Jembatan Akar

Sunset


1 komentar: